Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih
Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih

Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih

Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih
Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih

Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih Dengan Berbagai Hal Yang Melatarbelakangi Akan Hal Tersebut. Hai para pengamat global dan pejuang bumi! Pernahkah terbayangkan sebuah bangsa yang dulunya lekat dengan asap pabrik dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dan kini berbalik arah dengan ambisi yang lebih hijau? Ya, kita sedang membicarakan sang raksasa Asia, China! Terlebih hal ini jadi sebuah transformasi menarik sedang terjadi di balik tembok besar sana. Serta kali ini bukan tentang inovasi teknologi semata. Namun melainkan pergeseran fundamental dalam prioritas energinya. Bayangkan, arus investasi kini berbelok tajam. Bukan lagi dominasi batu bara yang menggerakkan roda perekonomian. Lantas, apa yang mendorong perubahan haluan yang signifikan ini? Apakah ini sekadar tren global, atau ada perhitungan ekonomi dan geopolitik. Mari kita telaah bersama, mengupas tuntas Fokus Baru China. Tentu akan hal biayai penghijauan lebih di utamakan.

Mengenai ulasan tentang Fokus Baru China: duit lebih banyak ke energi bersih telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Komitmen Terhadap Netral Karbon

Mereka kini lebih banyak membiayai energi hijau ketimbang batubara. Terlebih salah satu alasannya yang paling utama adalah komitmen negara tersebut untuk mencapai netral karbon pada tahun 2060. Komitmen ini secara resmi di umumkan oleh Presiden Xi Jinping pada Sidang Umum PBB tahun 2020. Tentu hal ini di mana ia menyatakan bahwa China akan berupaya mencapai puncak emisi karbon sebelum tahun 2030. Dan juga mencapai netral karbon tiga dekade setelahnya. Ini merupakan langkah strategis yang menunjukkan keseriusan dalam menghadapi perubahan iklim. Kemudian sekaligus sebagai bagian dari upaya memperbaiki citra globalnya dalam isu lingkungan. Netral karbon berarti bahwa jumlah emisi gas rumah kaca yang di lepaskan harus seimbang dengan jumlah yang di serap kembali. Baik melalui penanaman pohon, penggunaan teknologi penangkap karbon. Ataupun mengurangi emisi secara drastis melalui peralihan ke energi bersih.

Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih Yang Sangat Di Utamakannya

Kemudian, masih membahas Fokus Baru China: Duit Lebih Banyak Ke Energi Bersih Yang Sangat Di Utamakannya. Dan faktor lainnya karena:

Tekanan Internasional

Salah satu faktor utama yang mendorong mereka untuk beralih dari pembiayaan energi batubara ke energi hijau. Tentunya adalah tekanan internasional yang semakin kuat terkait isu perubahan iklim. Sebagai negara dengan jumlah emisi karbon terbesar di dunia. Dan juga posisi mereka sangat krusial dalam upaya global untuk menekan laju pemanasan bumi. Negara-negara di dunia, lembaga internasional. Serta dengan kelompok lingkungan terus mendesaknya. Agar mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam mengurangi emisi. Kemudian juga mempercepat transisi ke energi bersih. Tekanan ini datang dalam berbagai bentuk. Pertama, melalui kesepakatan global seperti Perjanjian Paris. Maka hal ini di mana negara-negara peserta, termasuk China. Kemudian berkomitmen untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius. Meskipun Perjanjian Paris bersifat sukarela, tekanan moral dan di plomatiknya sangat kuat.

Terutama terhadap negara-negara ekonomi besar seperti China. Kedua, banyak negara mitra dagang China mulai mensyaratkan standar lingkungan yang lebih ketat dalam hubungan ekonomi dan investasi. Hal ini memaksa China untuk menyesuaikan diri agar tetap kompetitif. Dan juga menjaga reputasi globalnya, terutama dalam hal ekspor produk dan proyek infrastruktur internasional. Inisiatif-inisiatif seperti Belt and Road Initiative (BRI) pun mengalami penyesuaian. Tentu di mana mereka mulai mengurangi pembiayaan proyek batubara di luar negeri. Kemudian menggantinya dengan proyek energi bersih. Selain itu, lembaga keuangan internasional dan organisasi lingkungan global juga turut menekan lembaga keuangan China. Agar berhenti mendanai proyek-proyek batubara yang di anggap merusak lingkungan dan berisiko tinggi secara ekonomi dalam jangka panjang. Banyak bank global yang telah menyatakan mundur dari pembiayaan energi fosil. Dan tekanan agar bank-bank di sana melakukan hal serupa semakin meningkat.

China Geser Prioritas: Investasi Hijau Lampaui Batubara

Tentu, pihak China Geser Prioritas: Investasi Hijau Lampaui Batubara. Dan alasan lain mengapa bisa di utamakan adalah:

Keunggulan Teknologi Dan Ekonomi

Salah satu alasan kuat di balik meningkatnya pembiayaannya terhadap energi hijau. Tentu hal ini adalah keunggulan teknologi dan potensi ekonomi yang di miliki negara tersebut dalam sektor energi terbarukan. Serta tidak hanya menjadi konsumen energi. Akan tetapi juga telah berkembang menjadi pemimpin global dalam teknologi energi bersih, khususnya dalam industri tenaga surya, angin. Serta denga baterai penyimpanan energi. Dominasi ini menjadikan energi hijau bukan sekadar solusi iklim. Namun tetapi juga sumber kekuatan ekonomi dan strategi bisnis masa depan. Secara teknologi, mereka menguasai rantai pasokan global untuk panel surya (fotovoltaik). Negara ini memproduksi lebih dari 80% panel surya dunia. Dan juga menguasai sebagian besar kapasitas produksi untuk komponen penting seperti wafer silikon, sel surya, dan modul. Dalam industri tenaga angin, ia juga menjadi produsen utama turbin angin darat dan lepas pantai.

Serta terus berinvestasi dalam riset. Kemudian pengembangan teknologi turbin yang lebih efisien dan kuat. Selain itu, ia memimpin dalam produksi baterai lithium-ion. Terlebih yang sangat penting untuk menyimpan energi terbarukan. Dan juga mendukung transisi ke kendaraan listrik. Perusahaan-perusahaan seperti CATL dan BYD telah menjadi pemain utama dunia. Serta teknologi baterai mereka digunakan secara luas di berbagai negara. Dominasi ini memberi mereka keunggulan kompetitif dalam ekonomi global. Tentu yang sedang beralih menuju sistem energi rendah karbon. Dari sisi ekonomi, investasi di energi hijau menciptakan lapangan kerja baru, inovasi, dan pasar ekspor. Sektor ini tumbuh pesat dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru yang lebih berkelanjutan. Sementara itu, sektor batubara menghadapi penurunan nilai ekonomis akibat tingginya biaya eksternal. Contohnya seperti polusi udara, dampak kesehatan, dan potensi kerugian akibat kebijakan iklim global. Proyek batubara semakin berisiko tinggi.

China Geser Prioritas: Investasi Hijau Lampaui Batubara Dengan Berbagai Alasan Utama

Selanjutnya masih mengulas tentang China Geser Prioritas: Investasi Hijau Lampaui Batubara Dengan Berbagai Alasan Utama. Dan alasan lainnya karena:

Polusi Dan Kesehatan Masyarakat

Salah satu dorongan utama baginya untuk mengalihkan pembiayaan dari energi batubara ke energi hijau. Terlebih hal ini adalah masalah serius terkait polusi udara. Dan juga dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Selama bertahun-tahun, pertumbuhan industri dan penggunaan energi fosil yang masif. Terlebih khususnya batubara yang telah menyebabkan tingkat polusi udara yang sangat tinggi di berbagai kota besar di China. Kondisi ini bukan hanya merusak lingkungan. Akan tetapi juga menimbulkan krisis kesehatan yang mendesak untuk diatasi. Batubara, sebagai sumber utama pembangkit listrik di China. Dan juga telah menyumbang sejumlah besar emisi partikulat halus (PM2.5), sulfur dioksida (SO₂), nitrogen oksida (NOx), dan karbon dioksida (CO₂). Tentu dengan paparan jangka panjang terhadap polutan ini telah terbukti menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Contohnya seperti penyakit paru-paru kronis, asma, stroke, penyakit jantung.

Kemudian juga bisa menyebabkan kanker paru-paru. Bahkan, laporan dari berbagai lembaga kesehatan global menunjukkan bahwa polusi udara di China. Terlebih yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian dini setiap tahunnya. Serta beban besar terhadap sistem pelayanan kesehatan nasional. Kondisi ini juga menimbulkan keresahan sosial dan tekanan dari masyarakat. Pada tahun-tahun sebelumnya, kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai. Dan juga Tianjin sering di landa kabut asap tebal (smog) yang menyebabkan jarak pandang rendah dan kualitas udara sangat buruk. Munculnya protes publik, kekhawatiran orang tua terhadap anak-anak mereka. Kemudian juga meningkatnya kesadaran lingkungan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah lebih tegas. Sebagai respons, pemerintah China mulai mengintegrasikan isu kesehatan publik dalam kebijakan energi dan lingkungannya. Investasi besar-besaran pada energi hijau menjadi salah satu solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan pada batubara.

Nah itu dia beberapa hal yang menyebabkan mereka sangat mengutamakan investasi hijau di banding batubara dan jadi Fokus Baru China.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait