

Self Care Adalah Salah Satu Cara Untuk Menyenangkan Diri Sendiri Dari Tingkat Stress Berlebih, Pilates Mungkin Jadi Opsi Terbaik Untukmu, Yuk Simak. Di tengah padatnya aktivitas harian dan tekanan hidup yang terus datang silih berganti, self-care jadi kebutuhan penting, bukan lagi sekadar tren. Salah satu bentuk self-care yang makin populer di kalangan anak muda hingga profesional adalah olahraga Pilates. Gerakan yang tampak sederhana ini ternyata punya segudang manfaat buat kesehatan fisik maupun mental.
Apa Itu Pilates?
Pilates adalah metode latihan yang berfokus pada kekuatan inti tubuh (core), fleksibilitas, postur, dan kontrol pernapasan. Diciptakan oleh Joseph Pilates pada awal abad ke-20, olahraga ini dirancang untuk memperkuat tubuh tanpa membuatnya kaku atau kelelahan seperti olahraga intensitas tinggi lainnya.
Uniknya, Pilates bisa dilakukan siapa saja—baik pemula yang jarang olahraga maupun atlet profesional. Ada dua tipe utama dalam Pilates: mat Pilates (dilakukan di atas matras) dan reformer Pilates (menggunakan alat khusus) Self Care.
Kenapa Pilates Cocok untuk Self-Care?
Maka kemudian kamu nggak perlu keringetan kayak habis marathon. Pilates memang punya tempo yang lebih lambat, tapi setiap gerakannya efektif melatih otot dalam. Setelah sesi Pilates, tubuh rasanya ringan tapi tetap “terasa kerja.”
Maka kemudian fokus pada pernapasan dan kontrol gerak bikin kamu lebih mindful. Ini mirip meditasi dalam gerakan. Cocok banget buat kamu yang butuh healing dari overthinking atau kelelahan mental. Kalau kamu sering duduk di depan laptop seharian, pasti sering pegal atau bungkuk. Pilates membantu memperbaiki postur tubuh dengan melatih otot-otot pendukung tulang belakang. Bonusnya: kamu jadi tampak lebih percaya diri dan elegan Self Care.
Maka kemudian coba deh iseng-iseng bercermin. Apakah bahumu cenderung maju ke depan? Leher agak menunduk? Punggung sedikit melengkung? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Gaya hidup modern yang serba digital—mulai dari kerja depan laptop, scroll medsos sambil rebahan, sampai binge-watching drama Korea berjam-jam secara nggak sadar bikin postur tubuh kita makin jauh dari kata ideal.
Maka kemudian di sinilah Pilates masuk sebagai pahlawan. Salah Satu Fokus Utama Dari Pilates Adalah Postural Alignment, Alias Pelurusan Postur Tubuh. Gerakan-gerakan dalam Pilates dirancang untuk mengaktifkan dan memperkuat otot inti tubuh (core), otot punggung, serta bahu. Otot-otot inilah yang bertugas menjaga posisi tubuh tetap tegak, seimbang, dan proporsional.
Bayangkan tubuhmu seperti tiang pancang bangunan. Kalau dasarnya kuat dan tegak, bangunannya juga kokoh. Tapi kalau pondasinya miring, semua jadi nggak stabil. Begitu juga dengan tubuh kita. Kalau otot penyangga postur nggak terlatih, tubuh mudah bungkuk, pegal, bahkan bisa memicu sakit punggung atau leher kronis.
Maka kemudian menariknya, kamu nggak perlu latihan berat atau waktu lama buat mulai merasakan manfaatnya. Dengan rutin latihan Pilates 2–3 kali seminggu, kamu bisa melihat perubahan: bahu jadi lebih terbuka, dada nggak lagi menunduk, punggung terasa lebih panjang, dan kamu terlihat lebih tegap—tanpa perlu dipaksa. Bonusnya? Postur yang bagus juga bikin kamu kelihatan lebih percaya diri dan karismatik. Nggak percaya? Coba bandingkan dua orang yang berdiri berdampingan: satu bungkuk, satu tegap. Siapa yang lebih memancarkan energi positif dan meyakinkan? Jawabannya pasti jelas. Jadi, kalau kamu sering pegal-pegal atau merasa ‘cepat lelah’ meski cuma duduk.
Maka kemudian di era yang serba cepat ini, anak muda makin pintar memilih gaya hidup sehat yang sesuai dengan kebutuhan mereka nggak cuma ikut-ikutan tren, tapi juga cari yang relatable, efektif, dan pastinya nyaman dijalani. Nah, di antara banyak jenis olahraga, Pilates jadi salah satu yang sedang naik daun di kalangan anak muda. Tapi, kenapa sih Pilates begitu digemari?
Maka kemudian Buat Anak Muda Yang Sibuk Kuliah, Kerja, Atau Bahkan Ngonten, Waktu Itu Berharga Banget Pilates Salah Satu Self Care Untuk Gen-Z. Cukup pakai matras, buka YouTube, dan kamu udah bisa mulai latihan dari kamar sendiri. Praktis banget, kan?
Maka kemudian let’s be honest—visual juga penting. Gerakan Pilates itu smooth dan elegan, cocok banget buat kamu yang suka update story atau konten workout. Nggak heran kalau banyak selebgram dan influencer menjadikan Pilates sebagai bagian dari branding gaya hidup sehat mereka.
Maka kemudian aggak semua orang suka olahraga yang intens dan bikin ngos-ngosan. Pilates menawarkan alternatif yang tetap membentuk tubuh, tapi lebih chill. Gerakannya memang lembut, tapi dampaknya terasa—perut lebih kencang, postur lebih tegak, badan lebih ringan.
Maka kemudian anak muda zaman sekarang lebih sadar pentingnya mental health. Pilates bukan cuma soal otot, tapi juga soal kesadaran tubuh dan pikiran. Dengan fokus pada napas dan kontrol gerak, latihan ini punya efek relaksasi mirip meditasi. Cocok buat kamu yang butuh healing dari stres atau overthinking. Nggak perlu atletis dulu baru bisa ikut. Pilates bisa dimulai dari level pemula sampai lanjutan, jadi siapa pun bisa coba tanpa takut “ketinggalan.”
Maka kemudian kalau kamu pikir Pilates cuma soal bentuk tubuh dan otot, saatnya kamu kenalan lebih dalam dengan sisi healing dari olahraga satu ini. Faktanya, banyak orang—terutama anak muda—mengaku merasa jauh lebih tenang dan rileks setelah latihan Pilates. Jadi, bisa dibilang: ya, Pilates memang bisa membantu mengurangi tingkat stres.
Tapi, kenapa bisa begitu? Yuk kita bahas pelan-pelan.
Maka kemudian Salah Satu Hal Yang Paling Ditekankan Dalam Pilates Adalah Teknik Pernapasan. Kamu diajak untuk mengatur napas secara sadar dan terkontrol di setiap gerakan. Terdengar sepele? Padahal ini kunci besar!
Maka kemudian pernapasan dalam yang teratur membantu sistem saraf kamu lebih tenang. Ini mirip seperti meditasi atau latihan mindfulness, di mana pikiran jadi lebih hadir di momen sekarang. Hasilnya? Tingkat stres perlahan menurun karena kamu tidak lagi overthinking atau hanyut dalam kekhawatiran.
Maka kemudian Pilates bukan tipe olahraga yang mengandalkan kecepatan atau ledakan tenaga. Setiap gerakannya dilakukan dengan kontrol penuh, dan kamu harus benar-benar fokus ke tubuhmu sendiri. Maka kemudian proses ini melatih kamu untuk mengalihkan perhatian dari pikiran yang kacau ke kesadaran fisik. Semacam pause di tengah hari yang penuh distraksi Self Care.