Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia
Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia

Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia

Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia
Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia

Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia Dengan Penjelasan Terkait Pembatasan Ini Bisa Terjadi. Halo para penjelajah pengetahuan! Pernahkah anda bertanya-tanya mengapa di Indonesia bagian barat kita menemukan harimau dan badak. Sementara di timur kita bisa menjumpai kanguru pohon dan kuskus? Terlebih jawabannya terletak pada dua garis imajiner. Dan juga yang telah lama memukau para ilmuwan terhadap hal ini. Kedua garis ini bukan sekadar batas pada peta. Namun melainkan batas biogeografi yang memisahkan keanekaragaman hayati Indonesia menjadi dua dunia yang berbeda. Alfred Russel Wallace, seorang naturalis brilian, pertama kali mengamati pola distribusi hewan yang mencolok ini. Sementara Max Carl Wilhelm Weber kemudian menyempurnakan pemahaman tentang batas ini. Memahami Garis Wallace-Weber berarti membuka tabir tentang bagaimana geologi, iklim purba. Serta juga evolusi telah membentuk kekayaan flora dan fauna unik di Nusantara kita. Ini adalah kisah tentang benua-benua yang bergerak, laut yang surut.

Mengenai ulasan tentang Memahami Garis Wallace-Weber: batas biogeografi Indonesia telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Garis Wallace

Ia adalah sebuah batas imajiner yang membentang di antara pulau-pulau di Indonesia. Dan juga berfungsi untuk memisahkan wilayah dengan karakteristik fauna Asia di sebelah barat. Serta dengan fauna Australis di sebelah timur. Garis ini pertama kali di kemukakan oleh Alfred Russel Wallace. Terlebih ia adalah seorang naturalis asal Inggris, pada abad ke-19. Saat menjelajahi Kepulauan Nusantara. Dan ia menyadari bahwa jenis-jenis hewan di pulau-pulau bagian barat Indonesia. Contohnya seperti Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, sangat mirip dengan hewan-hewan dari Asia. Sebaliknya, pulau-pulau di sebelah timur, seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua. Kemudian yang memiliki fauna yang lebih menyerupai hewan-hewan khas Australia. Batas satu ini secara geografis membentang dari perairan antara Kalimantan dan Sulawesi. Lalu ke selatan melalui selat sempit Pulau Bali dan Lombok. Menariknya, meskipun pulau Bali dan Lombok hanya di pisahkan oleh Selat Lombok.

Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia Yang Wajib Di Ketahui

Kemudian juga wajib Memahami Garis Wallace-Weber: Batas Biogeografi Indonesia Yang Wajib Di Ketahui. Dan aspek lainnya adalah:

Garis Weber

Hal ini adalah sebuah garis imajiner yang digunakan dalam ilmu biogeografi untuk menunjukkan batas sebaran fauna di wilayah timur Indonesia. Terlebih garis ini di namai dari Max Carl Wilhelm Weber. Dan ia adalah seorang ilmuwan dan zoolog asal Jerman yang melakukan penelitian. Tentunya tentang kehidupan hewan di Indonesia pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Dan juga garis ini merupakan penyempurnaan dari konsep Garis Wallace. Serta dengan dengan penekanan pada peralihan lebih lanjut antara wilayah fauna campuran (Asia-Australis). Hingga wilayah yang di dominasi oleh fauna Australis murni. Secara geografis, Garis Weber berada di sebelah timur Garis Wallace. Kemudian juga membentang melewati wilayah laut antara Pulau Halmahera dan Papua Barat. Garis ini menandai batas di mana pengaruh fauna Australis mulai semakin kuat dan dominan. Dengan kata lain, semakin ke timur dari garis ini.

Jenis-jenis hewan yang di jumpai akan semakin mirip dengan fauna khas Australia. Contohnya seperti kanguru pohon, kasuari, dan burung cendrawasih. Berbeda dengan batasan lain yang menunjukkan perbedaan mencolok antara fauna Asia dan campuran. Namun ia lebih berfungsi sebagai zona gradasi. Akan tetapi bukan sebagai pemisah tegas, melainkan sebagai titik tengah dari wilayah transisi fauna yang disebut Walla cea. Dalam kawasannya, seperti Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Maka akan terjadi percampuran fauna dari dua benua. Namun di sisi timur Garis Weber, dominasi hewan khas Australia semakin terlihat jelas. Keberadaan weber juga menegaskan pengaruh Paparan Sahul. Terlebihnya yaitu daratan besar masa lalu yang menghubungkan Australia, Papua. Dan juga beberapa pulau sekitarnya saat permukaan laut masih rendah. Di wilayah ini juga, banyak spesies hewan tidak dapat melintasi laut dalam menuju barat.

Batas Imajiner Indonesia: Pembatas Flora Dan Fauna Bumi Pertiwi

Selain itu, masih ada Batas Imajiner Indonesia: Pembatas Flora Dan Fauna Bumi Pertiwi. Dan aspek lainnya adalah:

Wilayah Di Antara: Wallacea

Ia adalah sebuah wilayah transisi biogeografis yang terletak di antara Garis Wallace di sebelah barat. Dan juga Garis Weber di sebelah timur. Terlebih wilayah ini mencakup sejumlah kepulauan di Indonesia bagian tengah. Contohnya seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan sebagian Kepulauan Maluku. Nama ini di ambil dari nama Alfred Russel Wallace. Terlebih seorang naturalis asal Inggris yang pertama kali mengamati keunikan flora dan fauna di kawasan ini. Secara biogeografis, ia merupakan zona yang sangat istimewa karena tidak termasuk dalam wilayah Asia. Maupun Australia secara penuh. Fauna yang di temukan di kawasan ini merupakan campuran spesies Asia dan Australis. Namun banyak juga yang bersifat endemik. Terlebihnya artinya hanya hidup di wilayah tersebut. Serta juga tidak di temukan di tempat lain di dunia. Contoh fauna endemik Wallacea adalah babirusa, anoa, dan tarsius di Sulawesi. Serta komodo di Nusa Tenggara Timur.

Keunikan ini berasal dari sejarah geologisnya. Kawasan ini tidak pernah terhubung langsung dengan daratan Asia (Paparan Sunda). Maupun Australia (Paparan Sahul). Bahkan ketika permukaan laut turun drastis pada zaman es. Hal ini menyebabkan hewan-hewan darat besar dari Asia. Dan juga Australia tidak bisa bermigrasi ke Wallacea secara alami. Serta menciptakan kondisi evolusi yang unik dan terisolasi. Karena itu, garis ini sering di anggap sebagai laboratorium alami evolusi. Maka hal ini di mana spesies berkembang dengan cara yang sangat khas. Dari sisi konservasi, ia memiliki nilai yang sangat tinggi. Meskipun luas wilayahnya tidak sebesar kawasan Asia atau Australia. Namun tingkat keanekaragaman hayatinya sangat tinggi, dan banyak spesiesnya yang terancam punah. Sayangnya, kawasan ini juga menghadapi tekanan besar dari deforestasi, perburuan liar, dan pembangunan manusia.

Batas Imajiner Indonesia: Pembatas Flora Dan Fauna Bumi Pertiwi Yang Jarang Di Ketahui

Selanjutnya juga masih membahas Batas Imajiner Indonesia: Pembatas Flora Dan Fauna Bumi Pertiwi Yang Jarang Di Ketahui. Dan hal lainnya adalah:

Mengapa Garis Ini Penting?

Kedua hal ini bukanlah batas administratif atau politis. Namun melainkan batas imajiner biogeografis yang sangat penting dalam memahami keragaman hayati Indonesia. Keduanya membantu menjelaskan bagaimana wilayah Indonesia menjadi pertemuan dua dunia biologis besar. Terlebihnya yaitu kawasan Asia di sebelah barat dan kawasan Australis di sebelah timur. Letak geografis Indonesia yang strategis menyebabkan pertemuan berbagai spesies terjadi secara alami. Dan juga garis-garis ini menjadi panduan ilmiah. Tentunya untuk memahami persebaran hewan dan tumbuhan di nusantara.

Pentingnya garis ini yang pertama adalah dari sisi ilmiah dan biogeografis. Dan juga menunjukkan batas antara persebaran fauna Asia dan campuran. Sedangkan si Weber menggambarkan batas di mana dominasi fauna Australis mulai terlihat jelas. Keduanya menunjukkan bahwa proses migrasi, adaptasi. Kemudian juga evolusi spesies di Indonesia tidak berlangsung secara seragam. Akan tetapi sangat di pengaruhi oleh kondisi geologis, laut dalam. Serta keterpisahan daratan sejak zaman es. Dengan memahami letak dan arti dari garis-garis ini para ilmuwan dapat memetakan pola penyebaran spesies. Namun menemukan spesies endemik, dan menjelaskan perbedaan ekologi antarwilayah. Selain itu, garis ini juga penting dalam konservasi keanekaragaman hayati. Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.

Jadi itu dia beberapa fakta menarik dari batas biogeografis Indonesia terkait Memahami Garis Wallace-Weber.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait