Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya
Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya

Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya

Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya
Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya

Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya Dengan Berbagai Trik Jitu Agar Tak Mengalami Hal Tersebut. Halo teman-teman! Semoga hari anda menyenangkan. Di era digital yang serba canggih ini, kita di hadapkan pada berbagai kemudahan. Namun tak jarang juga celah bagi para penipu untuk melancarkan aksinya. Salah satu modus yang makin marak adalah voice phishing. Bayangkan, ponsel anda berdering. Lalu muncul penelepon yang mengaku dari bank, operator seluler. Dan juga bahkan instansi pemerintah. Mereka terdengar meyakinkan, bahkan mungkin tahu beberapa data pribadi anda. Kemudian perlahan-lahan mencoba memancing informasi sensitif. Contohnya seperti nomor rekening, PIN, atau password. Tanpa di sadari, Anda bisa saja terjebak dalam perangkap mereka. Ia adalah bentuk penipuan yang memanfaatkan manipulasi psikologis melalui panggilan telepon. Terlebih mengandalkan kepanikan atau rasa percaya kita. Jadi, mari kita pelajari bersama cara melindungi diri anda untuk Jangan Terjebak Vishing.

Mengenai ulasan tentang Jangan Terjebak Vishing! ini dia cara melindungi diri darinya telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Jangan Berikan Informasi Pribadi Lewat Telepon

Hal ini adalah salah satu bentuk penipuan yang di lakukan melalui telepon. Terlebih di mana pelaku mencoba memperoleh informasi pribadi, finansial. Ataupun rahasia dengan menyamar sebagai pihak resmi seperti pegawai bank, polisi, atau institusi pemerintah. Salah satu cara utama untuk melindungi diri dari modus ini adalah dengan tidak pernah memberikan informasi pribadi lewat telepon. Terutama jika anda tidak mengenal atau tidak bisa memverifikasi identitas penelepon. Kemudian memberikan data seperti nomor identitas, tanggal lahir, PIN, kode OTP. Dan juga dengan nama ibu kandung bisa membuka jalan bagi pelaku untuk menyalahgunakan data tersebut. Serta dengan modus penipuan ini seringkali melibatkan tekanan psikologis. Tentunya seperti mengatakan bahwa ada transaksi mencurigakan, akun akan di blokir. Dan nantinya anda terancam sanksi hukum jika tidak segera menanggapi. Pelaku juga sering menggunakan teknik manipulatif.

Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya Dan Jangan Anggap Sepele

Kemudian, masih membahas Jangan Terjebak Vishing! Ini Dia Cara Melindungi Diri Darinya Dan Jangan Anggap Sepele. Dan cara lainnya adalah:

Verifikasi Identitas Penelepon

Hal ini adalah langkah penting dalam mencegah menjadi korban modus ini. Tentunya yaitu penipuan melalui telepon yang bertujuan mencuri informasi pribadi atau keuangan. Dalam banyak kasusnya, pelaku menyamar sebagai petugas bank, polisi, pegawai pemerintah. Maupun dengan perwakilan perusahaan dengan nada bicara yang meyakinkan. dan juga informasi yang tampaknya akurat untuk mengelabui korban. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk tidak langsung percaya. Kemudian selalu memverifikasi siapa sebenarnya yang sedang menelepon. Verifikasi identitas penelepon di lakukan dengan cara tidak langsung mempercayai klaim yang di sampaikan melalui telepon. Terutama jika menyangkut permintaan data sensitif seperti PIN, OTP, password, atau nomor rekening. Salah satu langkah paling aman adalah menghentikan panggilan. Kemudian juga menghubungi ulang institusi terkait melalui nomor resmi yang tertera di situs web, aplikasi. Ataupun dengan dokumen resmi.

Jika penelepon mengaku dari bank, misalnya, hubungi call center bank tersebut secara langsung. Terlebihnya untuk memastikan apakah benar ada komunikasi atau permintaan informasi yang sah. Waspadai pula nomor yang muncul di layar ponsel anda. Karena pelaku bisa menggunakan teknik spoofing. Terlebihnya yakni memalsukan tampilan nomor. Tujuannya agar terlihat seperti dari lembaga resmi. Oleh sebab itu, jangan hanya mengandalkan nomor penelepon sebagai acuan keaslian. Penipu juga seringkali terburu-buru dan menekan korban untuk segera mengambil keputusan. Tepatnya seperti mengatakan akun akan di blokir. Dan juga ada transaksi mencurigakan, agar korban tidak sempat berpikir jernih dan memverifikasi. Dengan selalu memverifikasi identitas penelepon secara mandiri. Anda bisa menghindari jebakannya dan melindungi data serta aset pribadi. Langkah ini bukan hanya bentuk kehati-hatian. Akan tetapi juga perlindungan aktif terhadap bentuk kejahatan digital canggih.

Waspada Voice Phishing, Hindari Modus Penipuannya Dengan Tips Ini

Jelas saja, wajib bagi anda untuk Waspada Voice Phishing, Hindari Modus Penipuannya Dengan Tips Ini. Dan cara lainnya adalah:

Waspadai Permintaan Pembayaran Via Voucher Atau Kartu Hadiah

Hal ini adalah salah satu ciri khas dari modusnya yang sering di gunakan oleh pelaku untuk menipu korban. Dalam skema ini, penipu menghubungi korban lewat telepon. Dan juga mereka mengaku sebagai perwakilan dari institusi resmi. Tentunya seperti bank, perusahaan teknologi, aparat hukum. Serta juga dengan lembaga pemerintah. Mereka kemudian menciptakan situasi mendesak. Misalnya, mengatakan bahwa anda terlibat kasus hukum, punya tunggakan tagihan. Maupun ada masalah keamanan pada akun anda. Serta menyuruh anda membayar “denda” atau “biaya administrasi” menggunakan voucher. Ataupun dengan kartu hadiah seperti Google Play, iTunes, atau Amazon. Permintaan semacam ini patut di waspadai. Karena tidak ada institusi resmi yang meminta pembayaran menggunakan voucher atau kartu hadiah. Sistem pembayaran seperti itu tidak dapat di lacak secara mudah.

Sehingga sangat di sukai oleh para pelaku kejahatan. Begitu anda membacakan kode voucher kepada mereka. Maka saldo akan langsung di curi dan anda tidak bisa mengklaimnya kembali. Hal ini dengan modus ini sering kali menyasar orang yang kurang waspada atau dalam kondisi emosional. Jarena pelaku akan memberikan tekanan psikologis. Agar korban tidak sempat berpikir kritis. Mereka mungkin berkata bahwa anda harus segera memberikan kode voucher agar tidak di penjara. Serta akun tidak di blokir, atau agar tidak terkena sanksi. Dalam situasi seperti ini, penting untuk tetap tenang dan tidak mengikuti instruksi yang mencurigakan. Langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan mengenali bahwa permintaan pembayaran dalam bentuk voucher. Maupun dengan kartu hadiah selalu merupakan tanda penipuan. Jika anda menerima panggilan semacam itu. Maka segera akhiri komunikasi. Kemudian laporkan ke pihak berwenang atau dengan beberapa lembaga yang relevan.

Waspada Voice Phishing, Hindari Modus Penipuannya Dengan Tips Ini Untuk Terhindari

Selanjutnya juga wajib Waspada Voice Phishing, Hindari Modus Penipuannya Dengan Tips Ini Untuk Terhindari. Dan tips lainnya adalah:

Jangan Izinkan Akses Jarak Jauh

Hal ini adalah salah satu prinsip penting dalam mencegah menjadi korbannya. Tentunya yaitu penipuan melalui telepon yang bertujuan mencuri informasi pribadi. Dan juga mengambil alih kendali perangkat korban. Dalam banyak kasus, pelaku voice phishing akan berpura-pura menjadi teknisi dari perusahaan teknologi. Ataupun dengan petugas bank serta staf layanan pelanggan. Mereka akan mengatakan bahwa perangkat anda terkena virus. Kemudian mengalami gangguan sistem, atau ada aktivitas mencurigakan pada akun anda. Selanjutnya, mereka akan meminta anda menginstal aplikasi tertentu. Maupun dengan memberikan izin untuk mengakses perangkat anda dari jarak jauh. Permintaan semacam ini sangat berbahaya karena setelah pelaku mendapatkan akses jarak jauh.

Kemudian mereka bisa melihat, mengendalikan. Bahkan mencuri informasi pribadi. Dan juga keuangan yang tersimpan di perangkat anda. Contohnya seperti data perbankan, email, file pribadi, dan kata sandi. Dalam banyak kasus, pelaku juga bisa menginstal malware, mencuri OTP. Maupun langsung melakukan transaksi tanpa seizin anda. Aplikasi yang biasa digunakan untuk akses jarak jauh, seperti TeamViewer, AnyDesk, atau aplikasi serupa. Dan memang legal serta sering di pakai untuk bantuan teknis. Akan tetapi dalam konteks ini, pelaku menyalahgunakannya untuk tujuan kriminal. Mereka akan membimbing korban langkah demi langkah. Tujuannya untuk mengunduh dan memberi izin kendali, dan begitu korban menuruti. Maka mereka akan mengakses perangkat secara penuh tanpa perlu hadir secara fisik. Untuk menghindari jebakan ini, jangan pernah mengizinkan siapa pun mengakses perangkat anda dari jarak jauh. Terutama jika permintaan tersebut datang tiba-tiba lewat telepon.

Jadi itu dia beberapa trik melindungi diri yang tepat untuk Jangan Terjebak Vishing.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait