Ibrahim Sjarief Assegaf
Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Nazawa Shihab Seorang Pengacara

Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Nazawa Shihab Seorang Pengacara

Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Nazawa Shihab Seorang Pengacara

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Ibrahim Sjarief Assegaf
Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Nazawa Shihab Seorang Pengacara

Ibrahim Sjarief Assegaf Adalah Seorang Pengacara Terkemuka Indonesia Yang Dikenal Karena Integritas Dan Kontribusinya Dalam Dunia Hukum. Lahir di Surakarta pada tahun 1977, ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada 1997. Dan melanjutkan pendidikan Master of Laws (LL.M) di University of Melbourne. Australia, pada 2009 dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship. Ia juga pernah menjadi peneliti tamu di Harvard Law School dalam program Studi Hukum Asia Timur. Pada 2002–2003, mempertegas reputasinya sebagai ahli hukum berkaliber internasional.

Dalam karier profesionalnya, Ibrahim Sjarief Assegaf menjabat sebagai Managing Partner di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners (AHP). Dengan spesialisasi di bidang perbankan, keuangan, restrukturisasi, serta merger dan akuisisi. Ia juga menjabat sebagai Direktur di Justika, sebuah platform layanan hukum daring. Yang membantu masyarakat mengakses informasi dan konsultasi hukum secara lebih mudah.

Ibrahim Sjarief Assegaf menikah dengan jurnalis ternama Najwa Shihab pada 11 Oktober 1997. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak: Izzat Assegaf dan Namiyah binti Ibrahim Assegaf. Sayangnya, Namiyah meninggal dunia hanya beberapa jam setelah dilahirkan pada 15 Desember 2011.

Pada 20 Mei 2025, kabar duka menyelimuti keluarga Najwa Shihab. Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia pada pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta, akibat stroke yang menyebabkan pendarahan di otak. Jenazah almarhum disemayamkan di kediaman keluarga di Jalan Jeruk Purut No. 8–9, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan rencananya akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut pada 21 Mei 2025.

Kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf merupakan kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga Najwa Shihab, tetapi juga bagi komunitas hukum Indonesia.

Profil Ibrahim Sjarief Seorang Pengacara Terkemuka Indonesia

Ibrahim Sjarief Assegaf adalah seorang pengacara dan akademisi hukum terkemuka asal Indonesia. Yang dikenal luas sebagai suami dari jurnalis ternama, Najwa Shihab. Lahir di Surakarta pada tahun 1977, Ibrahim menempuh pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Tempat ia meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1997. Ketertarikannya pada bidang hukum membawanya melanjutkan studi ke jenjang internasional. Dengan menjadi research fellow dalam program East Asian Legal Studies di Harvard Law School pada 2002–2003. Pada tahun 2009, ia meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari The University of Melbourne. Australia, melalui beasiswa Australian Development Scholarship. Profil Ibrahim Sjarief Seorang Pengacara Terkemuka Indonesia.

Dalam dunia praktik hukum, Ibrahim dikenal sebagai Partner di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners (AHP), salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia. Di sana, ia menekuni bidang-bidang strategis seperti perbankan dan keuangan, restrukturisasi usaha dan hutang, serta proyek infrastruktur. Kepakarannya membuat namanya diakui dalam berbagai publikasi hukum internasional, termasuk sebagai “Highly regarded” Lawyer in Banking and M&A oleh IFLR 1000 pada 2016–2018, dan “Band 3” in Banking and Finance oleh Chambers and Partners Asia Pacific pada 2017–2018.

Selain berpraktik hukum, Ibrahim juga aktif dalam dunia akademik dan advokasi hukum. Ia turut mendirikan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) pada 1998, sebuah lembaga penelitian dan advokasi reformasi hukum yang berfokus pada legislasi dan keadilan. Ia juga menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, serta menjabat sebagai Direktur di PT Justika Siar Publik, perusahaan yang mengelola platform Hukumonline.com.

Karir Ibrahim Sjarief Assegaf

Ibrahim Sjarief Assegaf adalah salah satu tokoh hukum terkemuka di Indonesia yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang perbankan, keuangan, dan restrukturisasi. Lahir di Surakarta pada tahun 1977, ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada 1997. Pendidikan lanjutannya meliputi program research fellow di Harvard Law School dalam Studi Hukum Asia Timur pada 2002–2003, serta gelar Master of Laws (LL.M.) dari University of Melbourne, Australia, pada 2009 melalui beasiswa Australian Development Scholarship Karir Ibrahim Sjarief Assegaf.

Karier profesional Ibrahim dimulai sebagai associate di firma hukum terkemuka di Jakarta. Ia kemudian menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) hingga 2003. Sebuah lembaga yang berfokus pada reformasi hukum dan kebijakan publik. Pada 2009, Ibrahim bergabung dengan Assegaf Hamzah & Partners (AHP), dan dua tahun kemudian diangkat sebagai Partner. Di AHP, ia memimpin praktik Banking & Finance serta Projects. Menangani berbagai transaksi keuangan kompleks, termasuk pembiayaan proyek infrastruktur dan restrukturisasi utang.

Salah satu pencapaian signifikan Ibrahim adalah keterlibatannya dalam proyek Palapa Ring, proyek infrastruktur telekomunikasi nasional. Yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dengan jaringan serat optik sepanjang 11.000 kilometer. Dalam proyek ini, ia memberikan nasihat hukum kepada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia. (PII) terkait pemberian jaminan pemerintah dan kerangka regulasi proyek.

Selain praktik hukum, Ibrahim juga menjabat sebagai Direktur di PT Justika Siar Publik, perusahaan di balik platform layanan hukum daring Hukumonline.com. Yang bertujuan mempermudah akses masyarakat terhadap informasi dan konsultasi hukum. Ia juga aktif dalam dunia akademik sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera. Berkontribusi dalam membentuk generasi baru praktisi hukum di Indonesia.

Kepintaran Ibrahim Sjarief Assegaf

Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai sosok yang cerdas, visioner, dan berdedikasi tinggi dalam bidang hukum. Kecerdasannya terlihat sejak masa pendidikan, di mana ia berhasil lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia—salah satu institusi hukum paling bergengsi di Tanah Air. Tidak berhenti di situ, ia memperoleh kesempatan langka untuk menjadi research fellow di Harvard Law School dalam program East Asian Legal Studies pada 2002–2003. Keikutsertaannya dalam program ini menjadi bukti nyata bahwa kapasitas intelektualnya diakui secara internasional Kepintaran Ibrahim Sjarief Assegaf.

Sebagai seorang yang haus akan ilmu, Ibrahim melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar Master of Laws (LL.M.) dari University of Melbourne, Australia, pada 2009. Ia mendapatkan beasiswa Australian Development Scholarship, yang hanya diberikan kepada individu dengan rekam jejak akademik dan kepemimpinan yang luar biasa. Kepintarannya tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga sangat aplikatif. Hal ini terlihat dari bagaimana ia mampu menerapkan prinsip-prinsip hukum dalam kasus-kasus besar, termasuk restrukturisasi dan pembiayaan proyek infrastruktur skala nasional seperti Palapa Ring.

Sebagai Managing Partner di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners (AHP), ia dikenal memiliki analisis tajam dan kemampuan memecahkan masalah kompleks dengan pendekatan yang strategis dan efisien. Klien-kliennya mengapresiasi kejeliannya dalam melihat detail dan kemampuannya menavigasi peraturan hukum yang rumit, baik di level nasional maupun internasional. Tak hanya itu, ia juga mendirikan Justika, sebuah startup hukum yang menunjukkan bahwa kepintarannya juga merambah ranah teknologi hukum (legal tech).

Selain itu, Ibrahim juga membuktikan kecerdasannya di bidang pendidikan dan advokasi hukum. Ia turut mendirikan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) dan menjadi dosen di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera. Dari semua peran ini, terlihat bahwa kecerdasannya tidak hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan juga digunakan untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong reformasi hukum di Indonesia Ibrahim Sjarief Assegaf.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait