Fornas VIII Siap Digelar, Dukung Olahraga Masyarakat Nasional
Fornas VIII Siap Digelar, Dukung Olahraga Masyarakat Nasional

Fornas VIII Siap Digelar, Dukung Olahraga Masyarakat Nasional

Fornas VIII Siap Digelar, Dukung Olahraga Masyarakat Nasional

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Fornas VIII Siap Digelar, Dukung Olahraga Masyarakat Nasional
Fornas VIII Siap Digelar, Dukung Olahraga Masyarakat Nasional

Fornas VIII Akan Berlangsung Di Nusa Tenggara Barat Mulai 26 Juli Hingga 1 Agustus 2025 Dan Telah Siap Diselenggarakan Secara Maksimal. Panitia pusat dan daerah telah melakukan koordinasi intensif untuk memastikan seluruh aspek teknis dan non-teknis berjalan sesuai rencana. Hal ini mencakup penginapan peserta, kesiapan venue, kelengkapan logistik, hingga mekanisme keamanan selama perhelatan berlangsung.

Lebih dari 12.000 pegiat dari 37 provinsi akan ambil bagian dalam ajang ini. Mereka akan berkompetisi pada berbagai nomor pertandingan yang telah disiapkan oleh panitia. Festival ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek kompetisi, tetapi juga merayakan keberagaman budaya dan semangat persatuan bangsa dalam bingkai olahraga masyarakat.

Pihak Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) menegaskan bahwa Fornas VIII merupakan ajang olahraga masyarakat terbesar dan paling inklusif yang pernah diselenggarakan di Indonesia. Ketua Umum KORMI, Adil Hakim, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar festival olahraga, tetapi juga medium untuk menghidupkan budaya hidup sehat di seluruh lapisan masyarakat. Ia menyoroti pentingnya kegiatan ini dalam mengangkat kearifan lokal melalui olahraga tradisional dan rekreasi, sekaligus memperkuat identitas budaya bangsa di tengah arus globalisasi.

Lebih jauh, Adil Hakim, Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan besar “Indonesia Aktif” yang mendorong masyarakat untuk terus bergerak, berinteraksi, dan hidup lebih sehat secara kolektif. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta untuk membangun ekosistem olahraga masyarakat yang solid dan berkelanjutan. Dukungan lintas sektor ini diharapkan mampu memperluas dampak positif hingga ke tingkat akar rumput. Lebih dari sekadar perayaan olahraga, ajang ini menjadi simbol kolaborasi, semangat kebersamaan, dan komitmen jangka panjang terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui aktivitas fisik yang menyenangkan dan inklusif.

Mendorong Sportivitas Dan Kebudayaan Lokal

Mendorong Sportivitas Dan Kebudayaan Lokal menjadi semangat utama yang diusung dalam pelaksanaan ajang olahraga masyarakat ini. Tema “Kalah Menang Semua Senang” menjadi simbol dari nilai sportivitas yang tidak hanya menekankan hasil akhir, tetapi juga proses dan kebersamaan. Setiap peserta diajak untuk merayakan keberagaman melalui kompetisi yang sehat dan inklusif, tanpa tekanan berlebihan untuk menjadi juara. Pendekatan ini menciptakan suasana yang lebih cair, menyenangkan, dan terbuka bagi berbagai kalangan usia maupun latar belakang.

Selain mengedepankan olahraga, ajang ini juga memperkuat posisi budaya lokal sebagai identitas yang patut dirayakan. Setiap provinsi yang berpartisipasi hadir dengan ciri khas tersendiri, mulai dari kostum tradisional, pertunjukan seni, hingga kuliner khas daerah. Masyarakat pun mendapatkan pengalaman baru, karena ajang ini tidak hanya menjadi tempat bertanding, tetapi juga panggung besar bagi pertukaran budaya. Keterlibatan komunitas seni dan budaya menjadikan acara ini hidup dan bermakna lebih dari sekadar festival olahraga.

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan bahwa acara ini merupakan momentum strategis untuk memperkenalkan potensi pariwisata daerah secara lebih luas. Dengan konsep “sport tourism”, pengunjung dapat menikmati kekayaan budaya dan keindahan alam NTB sekaligus. Transisi dari kompetisi menuju perayaan budaya berjalan secara alami, karena struktur acara memang disusun untuk mendorong kolaborasi antardaerah. Ajang ini membuktikan bahwa olahraga masyarakat bisa menjadi jembatan yang kuat antara sportivitas dan pelestarian budaya lokal, sekaligus membuka peluang ekonomi dan pariwisata berbasis komunitas.

Fornas VIII Jadi Momentum Sport for All

Pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap pelaksanaan ajang olahraga masyarakat berskala nasional ini. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menekankan bahwa pengembangan olahraga tidak hanya fokus pada prestasi. Partisipasi luas masyarakat juga menjadi bagian penting dari pendekatan tersebut. Ia menyatakan bahwa olahraga berbasis komunitas adalah fondasi utama dalam membentuk SDM yang sehat, unggul, dan produktif. Dalam konteks pembangunan nasional, kegiatan ini menjadi bagian dari ekosistem olahraga yang inklusif. Setiap orang bisa terlibat tanpa batasan usia, latar belakang, maupun kemampuan fisik.

Secara teknis, pelaksanaan ajang ini melibatkan lebih dari 70 induk organisasi olahraga (inorga). Total ada lebih dari seribu nomor pertandingan yang dipertandingkan dari berbagai cabang olahraga. Selain itu, 28 inorga eksibisi turut meramaikan suasana. Tiga inorga undangan khusus dari Gubernur NTB juga memberikan sentuhan khas daerah. Ragam inorga ini menunjukkan betapa luasnya cakupan olahraga masyarakat. Hal ini juga mencerminkan dinamika minat masyarakat terhadap kegiatan fisik yang terstruktur namun tetap menyenangkan. Penyelenggara memastikan semua pertandingan berjalan profesional dan adil. Wasit yang bertugas telah bersertifikasi dan sistem penilaian dirancang transparan. Upaya ini dilakukan agar keadilan dan kualitas tetap terjaga di setiap pertandingan

Fornas VIII Jadi Momentum Sport for All yang menyatukan berbagai elemen bangsa dalam semangat kolaborasi dan partisipasi. Kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, sektor swasta, media, hingga komunitas lokal menunjukkan sinergi kuat demi suksesnya acara. Geliat ini memperlihatkan bahwa olahraga masyarakat tidak sekadar ajang kompetisi, melainkan alat pemersatu sosial yang efektif. Fornas VIII menjadi simbol nyata dari semangat “Indonesia Bugar” dan menjadi tonggak penting dalam memperluas jangkauan olahraga untuk semua kalangan.

Dukungan Total Menuju Suksesnya Fornas VIII

Dukungan terhadap pelaksanaan festival olahraga masyarakat ini datang dari berbagai lapisan, mencerminkan antusiasme nasional terhadap gerakan hidup sehat berbasis komunitas. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersinergi dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) dalam mengawal pelaksanaan secara menyeluruh. Tim monitoring dan evaluasi diterjunkan untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar, mulai dari tahap persiapan hingga hari pelaksanaan.

Di sisi lain, penyediaan logistik, fasilitas, serta sarana dan prasarana terus dipastikan oleh berbagai pihak. Langkah ini dilakukan agar seluruh kegiatan dapat berlangsung sesuai standar nasional dan memberi kenyamanan bagi peserta maupun pengunjung. Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menekankan bahwa ajang ini merupakan bagian dari strategi besar pembangunan daerah. Ia menyebut bahwa Nusa Tenggara Barat tengah diarahkan menjadi pusat kegiatan nasional dan internasional melalui berbagai event strategis. Beliau menyampaikan bahwa Fornas adalah momentum kolektif, bukan hanya untuk olahraga, tetapi juga untuk memperkuat jejaring antarwilayah. Sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan kesuksesan ajang ini. Selain nilai sportivitas, kehadiran ribuan peserta dari seluruh provinsi juga membuka peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama sektor UMKM, kuliner, dan pariwisata.

Dukungan Total Menuju Suksesnya Fornas VIII juga ditunjukkan melalui berbagai inisiatif kreatif dari panitia pelaksana. Salah satunya adalah pengadaan pasar rakyat pada malam penutupan yang akan digelar di eks Bandara Selaparang, Mataram. Konsep ini bertujuan menciptakan suasana kebersamaan, interaksi sosial yang hangat, serta ruang apresiasi bagi produk lokal. Kehadiran masyarakat luas dalam perayaan ini akan menjadi penanda bahwa semangat gotong royong dan partisipasi aktif benar-benar menjadi ruh dari Fornas VIII.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait