
Borussia Dortmund Memastikan Diri Sebagai Juara Grup F Dalam Ajang Piala Dunia Antarklub 2025 Usai Menundukkan Wakil Korea Selatan. Ulsan Hyundai FC, dengan skor tipis 1-0 pada Kamis, 26 Juni 2025, waktu setempat. Bermain di bawah suhu ekstrem yang mencapai 43 derajat Celsius di TQL Stadium, Ohio, pasukan Niko Kovač tampil dominan dan tampil cukup solid meski hanya mampu mencetak satu gol.
Gol semata wayang Dortmund lahir dari kaki Daniel Svensson pada menit ke-36, memanfaatkan umpan dari Jobe Bellingham yang menunjukkan kualitas dan visi permainan luar biasa di lini tengah. Gol tersebut menjadi pembeda di laga yang penuh tekanan fisik akibat suhu tinggi yang sangat memengaruhi tempo permainan.
Secara statistik, Dortmund mendominasi pertandingan dengan 59,5% penguasaan bola dan melepaskan total 28 tembakan, 11 di antaranya tepat sasaran. Sebaliknya, Ulsan Hyundai hanya mampu membalas dengan 3 tembakan on target sepanjang laga, memperlihatkan bagaimana Dortmund bermain dengan disiplin dan kontrol permainan yang baik Borussia Dortmund.
Pelatih Niko Kovač menyampaikan rasa bangganya terhadap mentalitas dan ketahanan fisik para pemain. “Berdiri saja sudah melelahkan, apalagi bermain sepak bola dalam suhu seperti ini. Tapi para pemain menunjukkan semangat luar biasa,” ujarnya dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Sementara itu, bagi Ulsan Hyundai, kekalahan ini memastikan mereka tersingkir dari kompetisi tanpa meraih satu pun poin dari tiga laga grup. Tim asal K League ini harus puas menjadi juru kunci setelah sebelumnya juga kalah dari Club León dan Al Hilal. Dengan hasil ini, Borussia Dortmund mengoleksi 7 poin dari dua kemenangan dan satu hasil imbang, sekaligus mengunci posisi puncak klasemen Grup F.
Kemenangan tipis Borussia Dortmund atas Ulsan Hyundai FC dengan skor 1-0 pada ajang Piala Dunia Antarklub 2025 disambut dengan penuh antusias oleh para pendukung Die Borussen. Meski tidak mencetak banyak gol, Fans Tetap Merasa Puas Dengan Performa Tim yang berhasil mengamankan posisi puncak Grup F dan melangkah ke babak 16 besar. Di media sosial, tagar #HejaBVB dan #Svensson sempat menjadi trending di kalangan fans Eropa dan Asia. Banyak yang menyoroti ketenangan tim dalam menghadapi tekanan suhu tinggi serta kedewasaan taktik yang ditampilkan oleh skuad muda Dortmund.
“Satu gol cukup, yang penting menang dan tidak kebobolan. Di cuaca seperti itu, ini kemenangan besar!” tulis akun X (Twitter) @BVB_AsiaFan, yang mewakili pandangan fans dari komunitas Asia Tenggara. Penggemar juga memuji penampilan Daniel Svensson, pencetak gol kemenangan, dan Jobe Bellingham, yang kembali menunjukkan kelasnya di lini tengah. Banyak yang menilai mereka sebagai simbol regenerasi Dortmund yang berhasil. “Bellingham kecil sudah jadi nyawa tim. Dia punya visi dan keberanian. Svensson klinis banget malam ini,” komentar akun @BVBYouthScouts.
Tak sedikit pula yang memuji pelatih Niko Kovač, yang dinilai mampu meramu strategi efektif dalam laga yang penuh tekanan fisik. Fans menganggap Kovač berhasil menjaga ritme permainan tim meski bermain di bawah suhu ekstrem. “Niko tahu kapan harus menekan dan kapan bermain aman. Ini taktik matang,” tulis akun Jerman @TrueBorusse1909. Namun, sebagian fans juga memberi catatan bahwa Dortmund harus lebih tajam dalam penyelesaian akhir jika ingin melaju jauh di turnamen ini. Dengan 28 tembakan hanya menghasilkan satu gol. Maka kemudian dari pada itu efisiensi serangan menjadi sorotan. “Lawan berikutnya pasti lebih kuat.
Dalam laga melawan Ulsan Hyundai di penyisihan Grup F Piala Dunia Antarklub 2025, Borussia Dortmund tampil dengan pendekatan yang sangat terstruktur dan cerdas. Kemenangan 1-0 memang terlihat tipis di atas kertas, namun secara taktis, Dortmund mendominasi jalannya pertandingan dengan pendekatan permainan yang terukur. Pelatih Niko Kovač menggunakan formasi dasar 4-2-3-1 yang fleksibel, memungkinkan transisi cepat antara menyerang dan bertahan. Kunci Dari Strategi Borussia Dortmund Adalah Penguasaan Bola Di Lini Tengah. Duet gelandang bertahan diberikan tanggung jawab untuk membangun serangan secara bertahap sekaligus meredam potensi serangan balik cepat dari Ulsan. Di sinilah peran Jobe Bellingham begitu vital. Ia tak hanya bertindak sebagai playmaker, tetapi juga sebagai penghubung antar lini yang memecah blok pertahanan Ulsan dengan umpan vertikal dan pergerakan tanpa bola yang tajam.
Sementara itu, Dortmund tidak terlalu menekan secara frontal di menit-menit awal. Mereka bermain sabar, mencari celah lewat sirkulasi bola yang rapi dan penempatan posisi yang disiplin. Strategi ini dimaksudkan agar tidak terlalu boros energi mengingat cuaca yang ekstrem. Dalam suhu 43 derajat Celsius, efisiensi stamina menjadi faktor penting.
Di sisi sayap, Dortmund mengandalkan kecepatan dan lebar lapangan untuk menciptakan ruang. Bek sayap sering naik membantu serangan, namun tetap menjaga keseimbangan dengan satu gelandang bertahan yang bertahan di tengah. Ini membuat Ulsan kesulitan melakukan counter karena jalur tengah selalu tertutup. Gol tunggal Daniel Svensson adalah hasil dari eksekusi sempurna strategi tersebut: kombinasi permainan pendek, pergerakan antar lini yang cair, dan penyelesaian klinis di kotak penalti. Assist dari Bellingham memperlihatkan bagaimana Dortmund berhasil membongkar pertahanan kompak Ulsan lewat kreativitas individual dalam kerangka taktik yang jelas.
Bagi Borussia Dortmund, gelar juara Piala Dunia Antarklub 2025 bukan sekadar prestasi tambahan, melainkan simbol kebangkitan sekaligus tonggak sejarah baru dalam perjalanan klub. Turnamen ini menjadi panggung global, menyatukan juara dari berbagai konfederasi, dan hanya sedikit klub yang berkesempatan tampil di dalamnya. Maka, menjadi juara bukan hanya soal trofi, tapi juga reputasi dan legitimasi internasional.
Selama satu dekade terakhir, Dortmund Kerap Disebut Sebagai Klub Besar Yang Kehilangan Konsistensi Di Level Tertinggi Eropa. Meski pernah mencapai final Liga Champions 2013 dan menjuarai Bundesliga beberapa kali, mereka belum mampu menyamai dominasi klub-klub elit seperti Real Madrid, Bayern München, atau Manchester City di panggung dunia. Oleh karena itu, menjuarai Piala Dunia Antarklub bisa menjadi pembuktian global bahwa Dortmund layak diperhitungkan kembali sebagai kekuatan sepak bola dunia.
Lebih jauh, dari sisi identitas klub dan filosofi permainan. Dortmund adalah simbol pengembangan pemain muda, keberanian bermain ofensif, dan loyalitas fanatik dari para pendukungnya. Menjadi juara dunia klub akan memperkuat citra tersebut, membuat mereka semakin menarik bagi talenta muda di seluruh dunia dan investor yang mencari proyek jangka panjang yang menjanjikan. Dari aspek ekonomi dan komersial, trofi ini juga membawa dampak besar. Piala Dunia Antarklub versi baru FIFA menawarkan hadiah uang yang signifikan. Eksposur global lewat siaran internasional, serta membuka peluang kerja sama dengan sponsor-sponsor besar. Hal ini sangat berarti bagi klub seperti Dortmund yang punya model bisnis berbasis keseimbangan. Antara prestasi dan stabilitas finansial Borussia Dortmund.