
Meski Adopsi Lambat Produsen Ponsel Pintar Honor Melihat Potensi Pasar Smartphone 5G di Indonesia Masih Menarik Dan Kuat. Pandangan optimis ini disampaikan oleh Justin Li, President of Honor South Pacific, meskipun laporan terbaru pasar menunjukkan adanya stagnasi. Data terbaru mengindikasikan bahwa tingkat adopsi konektivitas 5G belum menunjukkan pergerakan yang signifikan. Hal ini menunjukkan dinamika pasar telekomunikasi Indonesia yang penuh tantangan sekaligus peluang.
Justin Li menegaskan bahwa pihaknya mencatat adanya potensi pertumbuhan yang kuat, terutama didorong oleh penjualan perangkat 5G Honor sejak awal tahun. Peningkatan penjualan ini merupakan hasil dari strategi perusahaan yang terfokus. Strategi ini menghadirkan portofolio perangkat 5G yang luas, berkualitas, dan memiliki nilai tinggi di mata konsumen. Nilai tambah ini menjadi faktor kunci yang memicu keputusan pembelian masyarakat.
Laporan dari Counterpoint Research memang menunjukkan bahwa adopsi smartphone 5G di Indonesia masih berada pada level stagnan. Pada kuartal III/2025, pangsa pengiriman perangkat 5G bertahan di angka 35% dari total pengiriman, tidak berubah dibandingkan kuartal sebelumnya. Meskipun demikian, Honor tetap yakin dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Mereka percaya dengan menawarkan kinerja lebih cepat dan daya tahan baterai yang prima, konsumen akan melihat nilai lebih dari Meski Adopsi Lambat.
Strategi Portfolio Luas Dan Bernilai Tinggi menjadi pilar utama dalam upaya mereka menggaet konsumen domestik. Honor langsung meluncurkan beragam produk yang mencakup berbagai segmen pasar. Deretan produk tersebut antara lain smartphone lipat Honor Magic V3, seri Honor X9c 5G, dan Honor 200 Pro.
Selain smartphone, Honor juga memperluas ekosistem perangkat mereka. Mereka meluncurkan tablet Honor Pad 9 dan Honor Pad X8a, serta laptop Honor MagicBook Art 14. Tak hanya itu, Honor juga memperkenalkan perangkat wearable seperti Honor Watch 5 dan Honor Earbuds X7 Lite. Semua lini produk ini dibekali dengan konektivitas 5G dan fitur berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI). Fitur ini bertujuan mendukung produktivitas sekaligus meningkatkan pengalaman hiburan pengguna.
Terbaru, pada September 2025, Honor merilis tiga tablet baru di Indonesia, yaitu Honor Pad 10, Honor Pad X9a, dan Honor Pad X7. Peluncuran ini semakin memperluas jangkauan pasar Honor. Mereka menyasar segmen premium melalui Honor Pad 10, kelas menengah dengan Honor Pad X9a, dan segmen pemula melalui Honor Pad X7.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa orientasi konsumen kini mulai bergeser, tidak lagi sekadar didasarkan pada kepekaan harga. Mereka kini mulai mengenali nilai tambah yang ditawarkan oleh konektivitas 5G, terutama pada gawai yang memiliki daya tahan kuat dan didukung teknologi mutakhir. Justin Li menjelaskan lebih lanjut bahwa kesadaran konsumen meningkat terhadap manfaat 5G yang menjanjikan kinerja jauh lebih cepat dibandingkan jaringan generasi sebelumnya.
Analisis mendalam dari lembaga riset Counterpoint menggarisbawahi tantangan nyata yang dihadapi oleh pasar telekomunikasi. Dinamika Pasar 5G Indonesia Meski Adopsi Lambat menunjukkan bahwa meskipun perangkat 5G semakin banyak, penetrasi konektivitasnya masih bergerak perlahan. Laporan kuartal III/2025 menunjukkan pertumbuhan adopsi 5G hanya naik tipis 4% secara tahunan. Persentase tersebut mencerminkan stabilitas yang cenderung stagnan.
Meskipun angkanya stagnan, faktanya tren pangsa pasar smartphone 5G sempat mengalami fluktuasi dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G sempat anjlok ke 25% dari 31% di kuartal sebelumnya. Pemulihan baru terlihat signifikan pada kuartal II/2025, ketika pangsa pengiriman perangkat 5G melonjak drastis ke 35%. Kenaikan ini kemudian bertahan stabil pada kuartal III/2025.
Stabilitas pangsa pasar ini didorong oleh semakin banyaknya perangkat 5G yang harganya terjangkau. Selain itu, meluasnya pilihan perangkat di segmen menengah juga menjadi faktor penopang utama. Justin Li sendiri mengakui bahwa tantangan utama adopsi 5G masih terletak pada kesiapan dan pemerataan infrastruktur jaringan di seluruh wilayah. Peningkatan pengetahuan pengguna tentang manfaat 5G juga perlu terus diupayakan secara masif.
Situasi ini menunjukkan bahwa pasar Indonesia membutuhkan upaya ganda, baik dari sisi produsen perangkat maupun penyedia infrastruktur. Honor menanggapi kondisi ini dengan menggenjot penjualan perangkat bernilai tinggi. Mereka memberikan insentif agar konsumen beralih ke teknologi 5G, meskipun secara keseluruhan, pasar masih bergerak dengan ritme yang lambat. Fakta pasar menunjukkan adanya Meski Adopsi Lambat, produsen tetap agresif berinvestasi.
Persaingan ketat di kategori tingkat pemula (entry-level) turut menjadi faktor krusial dalam menentukan dinamika pasar smartphone secara keseluruhan. Tantangan Infrastruktur Jaringan Dan Harga menjadi dua kendala paling besar yang harus ditanggulangi oleh pelaku industri. Pengiriman smartphone dengan banderol di bawah 150 dolar AS mengalami lonjakan signifikan hingga 42% dalam basis tahunan, dan kini menguasai 55% dari total pangsa pasar. Keagresifan strategi para produsen dalam menyediakan perangkat dengan harga yang lebih terjangkau merupakan kunci utama pendorong pertumbuhan ini.
Di pihak lain, pasar ponsel pintar pada segmen menengah dan kelas premium justru mencatat adanya koreksi yang cukup berarti. Pengiriman gawai pada rentang harga 150 hingga 349 dolar AS mengalami penurunan sebesar 10%. Sementara itu, segmen antara 350 sampai 699 dolar AS menyusut 11%. Bahkan, perangkat premium yang dibanderol di atas 700 dolar AS mencatatkan kontraksi sebesar 14%. Realitas pasar ini jelas menunjukkan bahwa keputusan konsumen sangat didominasi oleh faktor kepekaan terhadap harga.
Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia mencatat pemulihan yang positif, tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025. Pemulihan ini didorong oleh stabilitas ekonomi, aktivitas ekspor, dan permintaan domestik yang kuat. Namun, permintaan tersebut mayoritas mengalir ke segmen entry-level. Inilah fakta yang harus dihadapi oleh Honor dan produsen lain yang fokus pada teknologi 5G yang umumnya berada di kelas menengah ke atas. Pasar masih didominasi oleh perangkat yang fokus pada harga rendah, Meski Adopsi Lambat.
Dalam lanskap persaingan merek, Samsung memimpin pasar dengan pangsa 20%, diikuti Xiaomi 17%, OPPO 16%, dan vivo 14%. Sementara itu, Infinix mencatat pertumbuhan paling agresif dengan kenaikan 45% secara tahunan dan menguasai 12% pangsa pasar. Honor harus berjuang keras di tengah dominasi merek-merek raksasa ini, terutama di segmen harga yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar.
Fokus Honor pada integrasi fitur AI menunjukkan langkah strategis jangka panjang yang cerdas. Masa Depan Perangkat 5G Berbasis AI adalah visi Honor untuk menarik konsumen dari sekadar koneksi. Perangkat keras 5G yang cepat akan dioptimalkan melalui perangkat lunak berbasis AI. Optimasi ini mendukung produktivitas dan hiburan pengguna secara lebih efisien.
Konsumen smartphone yang sensitif harga akan mulai menyadari bahwa investasi pada perangkat 5G memberikan imbal hasil. Imbal hasil tersebut berupa peningkatan kinerja, daya tahan baterai yang optimal, dan fitur cerdas berbasis AI. Inilah yang menjadi nilai jual utama Honor dalam menghadapi pasar yang didominasi perangkat entry-level. Strategi ini bertujuan menciptakan permintaan dari segmen menengah ke atas yang mencari teknologi terbaik.
Dengan terus menghadirkan portofolio perangkat 5G yang luas dan bernilai tinggi, Honor mengirimkan sinyal kuat kepada pasar. Mereka berkomitmen penuh terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang di Indonesia. Peningkatan penjualan Honor sejak awal tahun menunjukkan bahwa strategi ini mulai membuahkan hasil, meskipun adopsi 5G secara nasional masih di level yang stagnan. Kunci keberhasilan mereka adalah menawarkan kombinasi teknologi yang sulit ditolak.
Visi untuk menghadirkan perangkat yang mengutamakan nilai tambah dan performa tinggi akan terus mendorong Honor. Mereka berusaha mengubah persepsi bahwa smartphone 5G harus mahal. Honor siap menjadi pelopor dalam mendorong adopsi teknologi generasi kelima di masa depan. Mereka berjuang melawan tantangan infrastruktur yang ada, sembari memperkuat kepercayaan konsumen terhadap teknologi yang ditawarkan, di tengah kondisi Meski Adopsi Lambat.